Minggu, 06 Oktober 2019

       "Tuliskahlah sesuatu yang kau dapatkan agar kau tak lupa" kenapa ilmu yang kita pelajari harus dituliskan? Kenapa tidak dihafal saja? Pada hakikatnya membaca dan menulis itu adalah 1 paket. Kita tidak akan bisa memisahkannya. Kita tidak bisa hanya dengan membaca saja tanpa menulis, begitupun sebaliknya. Membaca tanpa menulis akan menjadikan kita mudah lupa, kita akan mudah melupakan ilmu yang kita pelajari. Dan jika hanya menulis tanpa membaca maka tulisan kita seperti tulisan kosong yang ditulis hanya sebatas tulisan tanpa makna. Hambar, sama seperti sayuran tanpa garam. 

       Menulis, lebih dari sebuah ide-ide fikiran yang datang menjelma, ditata menjadi untaian kata-kata yang memiliki makna. Menulis dapat memberikan efek positif pada diri individu selain dapat mengasah otak, dengan menulis kita diharuskan memiliki banyak ilmu pengetahuan dan wawasan dengan begitu kita akan rutin untuk membaca buku.

      Bukankah dengan menulis kita dapat membagi pengetahuan yang kita punya? Bukankah dengan menulis kita memiliki sebuah tiket? Iya, tiket untuk menyebar kebaikan dan menambah pahala. Dengan tulisan, kita bisa menyebarkan virus-virus kebaikan seperti menulis kata-kata motivasi, pengetahuan agama, dan saling mengingatkan agar tetap dijalan-Nya.

       "Semua orang memiliki cerita, tapi tidak semua orang bisa menulis cerita" sebuah kalimat motivasi bagi para penulis. Kalimat dorongan untuk para penulis agar senantiasa memberikan tulisan-tulisan  terbaik untuk dibagikan kepada khalayak. Kalimat dorongan yang membenarkan tekad seorang penulis, betapa bahagianya para penulis telah diberikan kemampuan menulis yang tidak semua orang dapat melakukannya.

       Saya mulai menulis saat duduk dibangku sekolah madrasah tsanawiyah, saya mulai menulis diary, puisi, dan novel. Jika ada waktu senggang saat belajar maka saya akan menulis, dalam sehari saya menulis 3-4 lembar halaman, jika tulisan saya sudah selesai, sata akan memberikannya kepada teman-teman untuk membacanya dan bertanya apakah kata-kata dalam tulisan saya mudah dipahami dan ceritanya menarik, dan hasilnya teman-teman saya menyukainya. Dan saat itu saya bermimpi ingin menjadi seorang penulis novel.

        Selama dibangku sekolah menengah sampai menyelesaikan sekolah madrasah aliyah, novel yang saya tulis terkumpul lebih kurang 8 novel. Dan saat memasuki bangku perkuliahan, waktu saya mulai tersita dengan banyaknya tugas dan aktivitas kuliah sehingga saya mulai meninggalkan kebiasaan menulis dan terbiasa dengan tidak menulis lagi.

       Menyadari ada sesuatu yang kurang dalam hidup saya. Saya mencoba mencari kesibukan lain dengan melukis, membuat kerajinan tangan, dan menonton drama, tapi tak ada satu kegiatanpun yang bertahan. Saya menyadari bahwa dengan kembali menulis saya akan menemukan kesenangan kembali, dan benar saya menemukannya. Saat memikirkannya saja saya sudah merasakan kesenangan yang luar biasa, sudah terkonsep difikiran saya alur cerita yang akan saya tuliskan, namun saat saya mulai memasuki alenia pertama tangan saya terhenti, fikiran saya buntu. Cukup lama tertegun dan kembali untuk menunda menulis. 
    
       
#nulisyuk
#belajarmenulis
#nulisyukbatch37